APBN Tekor Rp560,3 Triliun hingga November 2025

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 18 Desember 2025 10 jam yang lalu
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa (Foto: Tangkapan Layar)
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa (Foto: Tangkapan Layar)

Jakarta, MI - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga November 2025 mencatat defisit sebesar Rp560,3 triliun, setara 2,35 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Defisit tersebut terjadi seiring realisasi pendapatan negara yang baru mencapai Rp2.351,5 triliun, sementara, belanja pemerintah sudah mencapai Rp2.911,8 triliun.

"Dengan perkembangan tersebut, defisit APBN tercatat sebesar Rp560,3 triliun atau 2,53 persen terhadap PDB. Ini masih dalam batas yang terkelola dan sesuai dengan desain APBN kita," kata Purbaya dalam Konferensi Pers APBN Kita di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (18/12/2025).

Di sisi lain, keseimbangan primer berada di posisi Rp82,2 triliun atau setara 74,8 persen terhadap APBN tahun ini.

Purbaya mencatat realisasi penerimaan 82,1 persen dari outlook 2025. Adapun total target penerimaan negara tahun ini adalah Rp2.865,5 triliun.

Pendapatan negara tersebut ditopang oleh penerimaan pajak senilai Rp1.634,4 triliun, serta penerimaan kepabeanan dan cukai sebesar Rp269,4 triliun. Selain itu, kontribusi juga datang dari pendapatan negara bukan pajak (PNBP) yang mencapai Rp444,9 triliun.

Sementara dari sisi pengeluaran, realisasi belanja negara tercatat sebesar Rp2.911,8 triliun atau setara 82,5 persen dari pagu anggaran Rp3.527,5 triliun yang tersedia pada tahun ini.

Purbaya menjelaskan, belanja negara untuk pemerintah pusat tembus Rp2.116,2 triliun atau 79,5 persen. Adapun transfer ke daerah (TKD) menyentuh Rp795,6 triliun alias 92,1 persen terhadap APBN 2025.

Topik:

defisit-apbn apbn-2025 menkeu-purbaya