GMNI Sultra Dukung Rekonsiliasi Persatuan Nasional, Tiga Kader Masuk Kepengurusan DPP
Kendari, MI — Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sulawesi Tenggara menyatakan dukungan penuh terhadap Rekonsiliasi Persatuan Nasional GMNI sebagai wujud komitmen untuk mengakhiri fragmentasi internal dan memulihkan keutuhan organisasi. Rekonsiliasi ini dinilai penting sebagai fondasi perjuangan mahasiswa nasionalis di tengah dinamika kebangsaan.
Rekonsiliasi nasional tersebut dirangkaikan dengan pengukuhan pengurus DPP GMNI Periode 2025–2028 yang diselenggarakan di Inna Bali Heritage, Kota Denpasar, Bali.
Ketua Umum DPP GMNI Periode 2025–2028, Muhammad Risyad Fahlefi, menegaskan bahwa rekonsiliasi dan deklarasi persatuan nasional merupakan titik awal konsolidasi ideologis dan organisatoris GMNI, bukan sekadar seremoni politik.
“Rekonsiliasi ini adalah bentuk kedewasaan politik GMNI. Persatuan bukan tanda kelemahan, melainkan kesadaran kolektif bahwa GMNI jauh lebih besar daripada ego, jabatan, dan luka masa lalu,” ujar Risyad.
Menurutnya, GMNI harus kembali berdiri sebagai organisasi kader dan organisasi perjuangan yang berpijak pada satu pijakan ideologis, yakni Marhaenisme dan ajaran Bung Karno.
“Tanpa persatuan, ideologi kehilangan daya gerak. Karena itu, persatuan harus diwujudkan melalui penguatan organisasi, kaderisasi, dan keberpihakan GMNI pada rakyat,” tegasnya.
Risyad juga mengajak seluruh kader GMNI di Indonesia untuk meninggalkan sekat-sekat lama dan menjadikan persatuan sebagai modal utama dalam menjalankan mandat ideologis GMNI secara konsisten dan berkelanjutan.
“Sejarah harus menjadi guru, bukan penjara. Hari ini kita menutup lembar dinamika internal dan membuka babak baru perjuangan GMNI yang lebih matang, progresif, dan revolusioner,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP GMNI, Arjuna Putra Aldino, menegaskan bahwa persatuan merupakan syarat utama agar GMNI kembali tampil sebagai organisasi pelopor dengan menempatkan kepentingan organisasi di atas ego pribadi.
“Persatuan adalah jalan satu-satunya agar GMNI kembali menjadi organisasi pelopor di tengah zaman yang meleset, dengan mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan dan ego pribadi,” ujar Arjuna, Selasa (16/12/2025).
Arjuna juga menyatakan dukungan terhadap kepemimpinan DPP GMNI Periode 2025–2028 di bawah Muhammad Risyad Fahlefi sebagai Ketua Umum dan Patra Dewa sebagai Sekretaris Jenderal. Ia menegaskan bahwa persatuan bukanlah hasil instan, melainkan proses yang harus terus diperluas dan diperkuat.
“Kita harus memulai persatuan yang semakin masif dan menggelora, dimulai dari langkah-langkah kecil, dari kesadaran kader, dari keikhlasan menanggalkan ego, dan dari keberanian untuk bergerak bersama,” lanjutnya.
Menanggapi rekonsiliasi nasional tersebut, eks Ketua DPC GMNI Kendari, Rasmin Jaya, mengapresiasi langkah yang diambil pimpinan DPP. Menurutnya, rekonsiliasi ini menjadi jalan baru sekaligus angin segar untuk menegaskan kembali konsistensi perjuangan dan menjaga marwah persatuan marhaenis Indonesia.
Rasmin menegaskan bahwa GMNI akan terus hadir sebagai kekuatan intelektual dan gerakan perubahan bagi masyarakat, nusa, dan bangsa. Ia juga menyatakan komitmen GMNI Kendari untuk terus mengawal kepemimpinan Muhammad Risyad Fahlefi dan Patra Dewa pada periode 2025–2028.
“Ini adalah angin segar bagi marhaenis untuk memantik kembali semangat dan perjuangan yang terkandung dalam nilai-nilai luhur Marhaenisme,” ujarnya.
Ia berharap pendistribusian kader ke depan dapat dilakukan di seluruh ruang dan sektor pengabdian, sehingga GMNI semakin matang dan mampu menghadapi berbagai tantangan organisasi.
Hal senada disampaikan eks Ketua DPC GMNI Muna, Ruslan, yang mengapresiasi langkah konkret dan terobosan Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal DPP GMNI dalam membangun komunikasi terstruktur, sistematis, dan masif demi perbaikan organisasi ke depan.
“Inilah yang kita harapkan dari pemimpin organisasi. Komunikasi yang terukur akan membawa GMNI semakin naik kelas dengan tagline Satyatama, Bina Diri, Bina Ilmu, Bina Bangsa,” tegasnya.
Sebagai informasi, terdapat tiga kader GMNI Sulawesi Tenggara yang masuk dalam kepengurusan DPP GMNI Periode 2025–2028. Hal ini dinilai menjadi spirit baru bagi GMNI Sultra untuk terus menegaskan komitmen dalam mendistribusikan kader potensial serta memperkuat kontribusi nyata bagi nusa dan bangsa.
Topik:
GMNIBerita Terkait
Konsolidasi Internal Pasca Kongres, GMNI Kendari akan Gelar PPAB Akbar dan Konfercab
7 Agustus 2025 16:23 WIB
Kongres di Bandung, GMNI di Sultra Komitmen Siap jadi Tuan Rumah Rapimnas
22 Juli 2025 21:05 WIB