Kaleidoskop Media 2025: PWI Evaluasi Peran Pers sebagai Pilar Keempat Demokrasi

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 21 Desember 2025 2 jam yang lalu
Flyer - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menggelar forum refleksi bertajuk “Kaleidoskop Media Massa 2025”
Flyer - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menggelar forum refleksi bertajuk “Kaleidoskop Media Massa 2025”

Jakarta, MI – Mengakhiri tahun 2025, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menggelar forum refleksi bertajuk “Kaleidoskop Media Massa 2025”. Kegiatan ini akan berlangsung di Aula Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, pada Selasa (23/12/2025) mulai pukul 13.30 WIB.

Forum tersebut menghadirkan sejumlah tokoh media dan pemikir lintas disiplin untuk membedah berbagai peristiwa serta dinamika penting yang mewarnai dunia pers nasional sepanjang 2025. Diskusi akan menyoroti perjalanan media massa Indonesia, tantangan strategis yang dihadapi, serta peran pers sebagai pilar keempat demokrasi di tengah arus perubahan yang kian cepat.

Berbagai pertanyaan krusial akan menjadi fokus pembahasan, mulai dari sejauh mana media masih menjalankan fungsi kontrol sosial, hingga apakah jurnalisme saat ini tengah mengalami metamorfosis yang menuntut penyesuaian paradigma dan praktik baru.

Ketua Panitia, Agus Sudibyo, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan agenda tutup tahun PWI sekaligus menjadi bagian dari kick off menuju puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2026 yang akan digelar di Serang, Banten, pada Februari 2026.

“Kaleidoskop ini menjadi ruang refleksi sekaligus proyeksi. Kita tidak hanya mencatat apa yang terjadi, tetapi juga menilai ke mana arah pers Indonesia akan melangkah,” ujar Sudibyo.

Acara ini merupakan kerja sama PWI dengan kanal podcast AFU (Akbar Faisal Uncensored) dan akan disiarkan secara langsung melalui layanan live streaming, dengan Akbar Faisal sebagai host. PWI juga mengundang Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid serta Ketua Dewan Pers Prof. Komarudin Hidayat sebagai keynote speakers.

Pada kesempatan tersebut, Ketua PWI Pusat Achmad Munir dijadwalkan menyampaikan Deklarasi Akhir Tahun bertema “Deklarasi Kebencanaan”, sebagai bentuk kepedulian insan pers terhadap bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera.

Sejumlah anggota Dewan Pakar PWI turut menyatakan kesediaannya menjadi pembicara, di antaranya Effendi Gazali dari Universitas Indonesia serta Sujiwo Tejo, budayawan asal Jawa Timur.

“Effendi Gazali dan Mbah Tejo siap hadir. Keduanya merupakan anggota Dewan Pakar PWI,” tambah Sudibyo.

Lebih jauh, Sudibyo menegaskan bahwa Kaleidoskop Media Massa 2025 tidak sekadar merangkum peristiwa, tetapi juga menjadi ajang evaluasi diri bagi insan pers nasional dalam menghadapi disrupsi teknologi.

“Supremasi algoritma sudah di depan mata. Evolusi pola konsumsi media adalah keniscayaan. Ditambah lagi ledakan teknologi kecerdasan buatan yang membawa perubahan sangat cepat dan belum pernah terjadi sebelumnya,” jelasnya.

Menurut Sudibyo, model bermedia kini berada dalam pusaran disrupsi tanpa henti. Teknologi informasi telah melahirkan relasi kuasa dan pola komunikasi baru yang menantang nilai-nilai dasar jurnalisme.

“Momentum akhir tahun adalah waktu yang tepat bagi insan pers untuk berpikir, berdialog, dan merumuskan sikap atas berbagai perubahan tersebut,” pungkasnya.

Topik:

PWI Persatuan Wartawan Indonesia Kaleidoskop Media 2025 Media Massa Dunia Pers Jurnalisme Indonesia Disrupsi Media Kecerdasan Buatan AI dalam Jurnalisme Algoritma Media Kebebasan Pers