125 Ton Bantuan Disalurkan ke Aceh, Sumut dan Sumbar Terdampak Bencana
Jakarta, MI - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan bahwa pos logistik klater nasional menyalurkan bantuan pangan dan non-pangan seberat 125 ton untuk Aceh, Sumut dan Sumbar yang terdampak bencana alam banjir-longsor menggunakan jalur udara dan laut.
Sdapun pengiriman dukungan di fase darurat ini dilakukan pada Rabu 10 Desember 2025. Sementara BNPB menggunakan enam pesawat sewa untuk mengirimkan total bantuan seberat 90 ton.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Radity Jati menyampaikan terdapat 6 sorti pengiriman. Masing-masing sorti pengiriman, pesawat BNPB mengangkut bantuan seberat 15 ton.
Di samping itu, terdapat satu sorti tambahan dari pesawat charter ESDM yang mengangkut bantuan seberat 15 ton. Pengiriman bertolak dari Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, menuju Lhokseumawe, Takengon, Padang, Banda Aceh dan Kualanamu.
Selain pengiriman via udara, pos logistik klaster nasional mengangkut 20 ton dengan kapal komersial, yang ditargetkan pada Rabu 10 Desember 2025. Sementara itu, pos logistik klaster nasional mencatat bantuan seberat 136,79 ton pada 9 Desember 2025.
Bantuan tersebut berasal dari 34 donatur yang terdiri atas makanan, sandang, obat-obatan, tenda dan hygiene kit. Sedangkan bantuan yang diberangkat Selasa kemarin (9/12/2025) seberat 104,55 ton. Pengiriman bantuan tersebut menggunakan pesawat sewa BNPB dan Herculas TNI AU.
Hingga 9 Desember 2025, pos logistik klaster nasional mencatat stok persediaan di gudang seberat 468,45 ton. Besarnya bantuan untuk tiga provinsi merupakan bukti konkret kepedulian semua pihak terhadap katastrofe di Provinsi Sumatra Utara, Aceh dan Sumatra Barat.
Dari sejumlah bantuan yang ada di gudang, 10 jenis bantuan terbanyak yaitu beras, mi instan, air mineral, biskuit, susu kotak, sarung, pembalut, popok bayi, sabun dan selimut.
Pos logistik klaster nasional mengoptimalkan pengiriman bantuan yang ada melalui jalur udara dan darat.
Pos logistik melakukan manajemen logistik mulai dari proses perencanaan, pengadaan, penyimpanan, distribusi, dan pengendalian arus barang, peralatan, serta informasi dari titik asal hingga titik tujuan secara efektif dan efisien.
Sampai saat ini, pos logistik klaster nasional masih menerima aliran bantuan pangan dan non-pangan. Pada Selasa kemarin (9/12/2025), pos logistik klaster nasional yang dipimpin BNPB menerima bantuan dari Garuda Indonesia (GI).
Bantuan pihak GI seberat 151 ton berupa pangan dan non-pangan. Selanjutnya bantuan yang berasal dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Bantuan ESDM seberat 3 ton yang diserahkan Wakil Menteri Yuliot Tanjung pada Selasa (9/12).
Bantuan ESDM berupa tenda keluarga, lampu solar cell, cleaner diesel, air matras, tenda ukuran 6×4 dan 6×6 meter, lampu emergensi, serta peralatan pemotong seperti chainsaw dan mata gergaji.
“Seluruh dukungan ini ditujukan untuk memperkuat operasional lapangan, mendukung kebutuhan hunian sementara, pencahayaan darurat, serta kelengkapan peralatan bagi tim respons bencana di wilayah terdampak,” kata Deputi Raditya yang menerima serah terima bantuan.
BNPB juga mencatat berbagai lembaga pemerintah, organisasi kemasyarakatan, unit TNI, dunia usaha, dan donatur perseorangan turut memberikan dukungan logistik dengan total 136 ton.
Topik:
BNPB Bencana Sumatera Bencana Aceh Banjir LongsorBerita Terkait
Kementerian PU Lakukan Normalisasi Sungai, Perbaikan Jalan, dan Salurkan Layanan Dasar di Tapanuli Tengah dan Sibolga
6 jam yang lalu
Pastikan Penanganan Pascabencana Berjalan Cepat di Gayo Leus, Ini yang Dilakukan BNPB
12 jam yang lalu
DPR Usul Pembentukan Kementerian Khusus Bencana, John Sitorus: Kalau Ada Angin Puting Beliung Kalian Bentuk "Kementerian Puting Beliung?"
18 jam yang lalu