Lampung Jadi Contoh Kelas Migran Vokasi, Stafsus Bintang: Inisiatif Mitigasi dan Tingkatkan Kualitas CPMI
Lampung, MI -Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menetapkan Provinsi Lampung sebagai daerah percontohan nasional dalam pelaksanaan Program Kelas Migran, sebuah inisiatif strategis untuk memperkuat mitigasi risiko dan meningkatkan kualitas calon pekerja migran Indonesia (CPMI) berbasis pendidikan vokasi.
Hal itu disampaikan Staf Khusus Menteri P2MI bidang Mitigasi Risiko dan Optimalisasi Pelindungan, Penempatan, dan Kesejahteraan Pekerja Migran, Bintang Wahyu Saputra, usai pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Lampung, Selasa (16/12/2025).
Dalam pertemuan yang diterima Asisten I Pemprov Lampung, M. Firsada tersebut, Stafsus Bintang mengapresiasi konsistensi Pemprov Lampung mengintegrasikan program pendidikan dengan agenda nasional pelindungan pekerja migran.
"Program Kelas Migran di Lampung menjadi pilot project nasional. Dari sini kami ingin membangun prototipe dan standar yang nantinya dapat direplikasi di seluruh Indonesia," ujar Bintang dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis (18/12/2025) pagi.
Bintang menjelaskan, dari laporan terbaru, peminat Program Kelas Migran di Lampung mencapai 8.900 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Dari jumlah itu, sekitar 2 ribu peserta telah mengikuti pembelajaran dan lebih dari 100 siswa menyelesaikan tahapan dasar dan sebagian telah melalui proses asesmen awal.
Menurut Bintang, fokus pengembangan berikutnya adalah pemetaan minat negara tujuan dan sektor pekerjaan secara lebih presisi.
Tujuannya, agar lulusan Program Kelas Migran Vokasi dapat disambungkan langsung (link and match) dengan skema penempatan resmi pemerintah, baik melalui mekanisme government to government (G2G), government to business (G2B), business to business (B2B), maupun jalur mandiri yang sesuai ketentuan.
Di tahap awal, lanjut Bintang, Program Kelas Migran Vokasi masih menitikberatkan pembekalan dasar seperti bahasa dan budaya kerja, sementara proses penempatan tetap mengikuti regulasi nasional yang berlaku.
Bintang menambahkan, kolaborasi pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci agar Program Kelas Migran Vokasi tidak hanya berhenti pada pelatihan, tetapi benar-benar menghasilkan penempatan pekerja migran yang aman, terukur, dan berkelanjutan.
"Program Kelas Migran Vokasi diharapkan menjadi salah satu instrumen nasional dalam menekan praktik migrasi nonprosedural sekaligus meningkatkan daya saing pekerja migran Indonesia di pasar kerja internasional," imbuh Bintang Wahyu Saputra.
Topik:
Kementerian P2MI Pekerja Migran Indonesia Kelas Migran Vokasi Lampung Stafsus Bintang Wahyu SaputraBerita Sebelumnya
Video Main Golf Viral, Kepala BGN: Untuk Penggalangan Dana
Berita Selanjutnya
Apresiasi Ojol, BULOG dan Kemenko Pangan Salurkan 900 Paket Pangan Murah
Berita Terkait
Menteri Mukhtarudin Lepas 1.035 Pekerja Migran Terampil dan Kick Off Program Quick Win Presiden Prabowo di Puncak Peringatan International Migrant Day
58 menit yang lalu
Menteri Mukhtarudin Lepas 1.035 Pekerja Migran Terampil dan Kick Off Program Quick Win Presiden Prabowo di Puncak Peringatan International Migrant Day
58 menit yang lalu
International Migrant Day 2025, Menteri Mukhtarudin Tekankan Komitmen Perlindungan Holistik Pekerja Migran Indonesia
12 jam yang lalu
Menko PM Muhaimin Bangga Peringatan Hari Migran Internasional 2025, Tegaskan Komitmen Perlindungan Maksimal Pekerja Migran
13 jam yang lalu