Kementerian PU Kirim 21 Alat Berat Melalui BWS Sumatera I ke Aceh
Aceh, MI – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I telah mengirim 21 alat berat guna mempercepat pemulihan kondisi sungai, tanggul, dan layanan dasar masyarakat pasca bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh.
Berdasarkan laporan per 8 Desember 2025, total 21 unit alat berat telah berada di lapangan mendukung operasi darurat penanggulangan bencana, khususnya di sektor Sumber Daya Air (SDA).
Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan, Kementerian PU berkomitmen penuh hadir di setiap titik lokasi bencana.
"Seluruh Balai Teknis Kementerian PU terus bergerak cepat membantu masyarakat. Penanganan darurat pada tanggul, sungai, dan akses vital harus dipastikan berjalan tanpa menunggu. Kita akan terus memperkuat dukungan alat berat dan personel sampai kondisi kembali pulih,” kata Menteri Dody, Aceh, Selasa (8/12).
Kementerian PU melalui BWS Sumatera I menjadi garda terdepan dalam penanganan infrastruktur sumber daya air, mengingat dampak bencana menyebabkan 36 titik tanggul jebol, 143 titik tanggul kritis, serta kerusakan pada jaringan irigasi di berbagai kabupaten.
Penanganan darurat dilakukan secara paralel dengan memprioritaskan lokasi-lokasi dengan risiko terjadinya banjir susulan melalui pengerahan alat berat dan personel tanggap darurat. Sebanyak 21 alat berat telah dimobilisasi BWS Sumatera I di kabupaten terdampak seperti Pidie Jaya, Aceh Utara, Aceh Barat, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Bireuen, dan Aceh Tenggara.
Puluhan alat berat seperti excavator, excavator long arm, hingga wheel loader bekerja di lokasi-lokasi kritis dengan pekerjaan pengalihan aliran sungai, pembersihan sedimen, perbaikan tanggul, serta pembukaan akses bagi logistik dan evakuasi.
Salah satu pekerjaan prioritas adalah lanjutan pengalihan aliran Sungai Manyang di Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya yang terus digarap untuk mencegah limpasan air kembali meluas ke permukiman. Kegiatan ini dilakukan non-stop sejak akhir November dan menjadi salah satu lokasi dengan eskalasi penanganan tertinggi.
Di Aceh Tamiang, BWS Sumatera I juga mendukung pemulihan akses dan layanan dasar masyarakat melalui pembersihan sedimen pada ruas-ruas utama kawasan Kuala Simpang. Bersamaan dengan itu, bantuan logistik seperti sembako, selimut, dan kebutuhan pengungsi turut disalurkan ke berbagai titik terdampak oleh Satker Bendungan dan PPK Operasi dan Pemeliharaan.
Pembersihan infrastruktur pendidikan dan keagamaan juga menjadi perhatian. Pada 8 Desember 2025, tim BWS Sumatera I diturunkan untuk melakukan pembersihan infrastruktur Dayah (Lembaga Pendidikan Islam Tradisional khas Aceh) di Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen, serta membuka akses jalan inspeksi dan fasilitas umum lainnya yang terdampak lumpur dan material banjir.
Kementerian PU memastikan penanganan darurat akan terus dilanjutkan hingga seluruh lokasi kritis tertangani dan kondisi pelayanan dasar masyarakat kembali normal. Koordinasi dengan pemerintah daerah, BPBD, dan TNI/Polri juga diperkuat guna memastikan distribusi alat berat, logistik, serta kegiatan lapangan berjalan efektif dan terukur.
Topik:
Menteri PU Dody Hanggodo Bencana Aceh 21 Alat BeratBerita Terkait
Akses Jalan Nasional di Aceh Mulai Pulih, Kementerian PU Terus Percepat Penanganan Darurat
6 jam yang lalu
Menteri PU: Kerjasama Pembangunan Infrastruktur Indonesia-China Makin Strategis
9 jam yang lalu
Panja Alih Fungsi Lahan DPR: Janji Sesat Pahlawan Kesiangan di Tengah Bencana
12 jam yang lalu