Kredit Nganggur di Bank Tembus Rp 2.500 T, Ini Kata OJK
Jakarta, MI - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti tren meningkatnya kredit perbankan yang belum tersalurkan atau undisbursed loan dalam beberapa bulan terakhir. Nilainya kini menembus angka Rp 2.500 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menilai lonjakan kredit nganggur tersebut menunjukkan adanya kelonggaran tarik kredit ke depan. Kondisi ini dinilai positif karena dapat dimanfaatkan debitur untuk mempercepat ekspansi dan pengembangan usaha.
Data OJK mencatat, kredit nganggur meningkat dalam beberapa bulan terakhir dari Rp 2.372 triliun pada Agustus 2025 naik menjadi Rp 2.450 triliun per Oktober 2025 dan meningkat Rp 2.509,4 triliun per November 2025.
"Dengan adanya komitmen kredit/pembiayaan yang besar tersebut, terdapat potensi peningkatan realisasi kredit di masa mendatang," kata Dian dalam keterangannya, dikutip Minggu (21/11/2025).
Ia menilai dalam hal kondisi ekonomi membaik dan kepercayaan pelaku usaha meningkat, maka pencairan kredit dapat meningkat dan mendorong pertumbuhan sektor riil.
Pertumbuhan fasilitas kredit yang belum disalurkan ini diperkirakan akan mengalami moderasi seiring dengan penyesuaian strategi bisnis bank. Dengan posisi ini, sektor perbankan nasional dinilai tetap memiliki ruang untuk mendukung pembiayaan produktif, selama disertai dengan pendekatan yang cermat terhadap risiko dan arah kebijakan ekonomi ke depan.
Ia menilai pemulihan di sejumlah sektor ekonomi, yang didukung secara optimal oleh kebijakan fiskal dan moneter, berpotensi meningkatkan efek multiplier ke konsumsi rumah tangga dan investasi dunia usaha. Adapun beberapa faktor yang dapat mendorong pertumbuhan kredit/pembiayaan, antara lain transmisi kebijakan moneter yang semakin membaik, tren penurunan suku bunga pinjaman, dan percepatan belanja pemerintah/investasi swasta.
Sementara itu, PMI Manufaktur Indonesia posisi November 2025 berekspansi sebesar 53,50 atau membaik dibandingkan Oktober 2025 (51,20), mengidentifikasikan telah terjadi peningkatan aktivitas perekonomian yang jika tetap berlanjut, maka pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2025 masih dapat tumbuh meningkat sehingga juga mendorong permintaan terhadap kredit perbankan.
Sejalan dengan hal tersebut, prospek perekonomian terus menunjukkan perbaikan. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada November 2025 yang tetap berada di level optimis, yakni 124,03, meningkat dibandingkan Oktober 2025 yang tercatat sebesar 121,22.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat nilai kredit perbankan yang belum tersalurkan (undisbursed loan) pada November 2025 masih berada pada level tinggi, mencapai Rp 2.509,4 triliun. Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan, angka tersebut setara dengan sekitar 23,18 persen dari total plafon kredit yang tersedia di perbankan.
"Fasilitas pinjaman yang belum dicairkan (undisbursed loan) pada November 2025 masih besar, yaitu mencapai Rp 2.509,4 triliun," kata Perry dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Rabu (17/12/2025).
Topik:
kredit-nganggur-perbankan ojk pertumbuhan-ekonomiBerita Sebelumnya
Dapur Lebih Lega Jelang Natal, Harga Bahan Pokok Berguguran di Pasar
Berita Selanjutnya
Mentan Temukan Dua Perusahaan Pemicu Kenaikan Harga Minyakita
Berita Terkait
2 Kali Mangkir Pemeriksaan Korupsi CSR BI, KPK Didesak Panggil Paksa Anggota DPR Fauzi Amro dan Charles Meikyansyah
13 Desember 2025 08:25 WIB
Pertumbuhan Kredit Perbankan Oktober 2025 Melambat ke 7,36 Persen
12 Desember 2025 17:45 WIB