Helmud Hontong Meninggal Mendadak di Pesawat Lion Air, Wakil Bupati Sangihe yang Tolak Tambang Emas

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 18 Desember 2025 11 jam yang lalu
Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Helmud Hontong (Foto: Istimewa)
Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Helmud Hontong (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Helmud Hontong, meninggal dunia secara mendadak pada 9 Juni 2021 saat berada dalam penerbangan Lion Air JT-740 rute Denpasar–Makassar. Kepergiannya yang tiba-tiba mengejutkan banyak pihak dan langsung menjadi sorotan publik, mengingat Helmud dikenal sebagai sosok vokal yang menolak keberadaan tambang emas di wilayah Sangihe.

Sebelumnya, Helmud mengirimkan surat resmi kepada Kementerian ESDM pada 21 April 2021, meminta pembatalan izin operasi PT Tambang Mas Sangihe (TMS).

Menurut Helmud, aktivitas pertambangan berisiko menimbulkan kerusakan lingkungan serta membawa dampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Ia menyoroti potensi hilangnya hak masyarakat atas tanah dan kebun, serta berbagai konsekuensi sosial yang bisa muncul jika proyek tersebut tetap dijalankan. Atas dasar itu, Helmud menegaskan penolakannya terhadap tambang emas sebagai bentuk komitmen melindungi masa depan rakyat dan kelestarian lingkungan Sangihe.

Sikap kritis Helmud mendapat dukungan dari berbagai kalangan, termasuk Greenpeace dan Gerakan Selamatkan Kepulauan Sangihe. Meninggalnya Helmud memicu sorotan publik dan aktivis lingkungan, yang mendesak kepolisian untuk mengusut tuntas kematiannya.

Helmud Hontong, S.E., lahir pada 9 November 1962 dan menjabat sebagai Wakil Bupati Kepulauan Sangihe sejak 2017. Sebelum duduk di kursi eksekutif, ia merupakan anggota DPRD Kepulauan Sangihe selama dua periode. 

Kronologi Meninggalnya Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong

Pada hari kejadian, Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong diketahui baru saja menghadiri pertemuan tahunan para bupati dan wakil bupati se-Indonesia. Usai agenda tersebut, ia bertolak dari Bali menuju Manado dengan transit di Makassar. Pesawat Lion Air JT-740 lepas landas dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, pada pukul 15.08 Wita.

Sekitar 20 menit setelah mengudara, Helmud mulai mengeluh pusing kepada ajudannya, Harmen Kontu. Ia sempat meminta dioleskan minyak kayu putih sebelum kondisinya memburuk. Helmud kemudian batuk-batuk dan tak sadarkan diri.

Seorang penumpang yang berprofesi sebagai dokter segera memberikan pertolongan medis di dalam kabin. Namun nyawanya tetap tidak tertolong.

Awalnya, keponakan Helmud Hontong, Engel Hontong, menyampaikan bahwa sang wakil bupati tidak memiliki riwayat penyakit serius. Polisi menduga kematiannya disebabkan oleh serangan jantung mendadak. Namun, spekulasi publik muncul terkait penolakannya terhadap tambang, mendorong dilakukannya autopsi.

Hasil autopsi yang dilakukan tim forensik Polda Sulawesi Utara menyimpulkan bahwa Helmud Hontong meninggal dunia akibat komplikasi penyakit menahun. Pemeriksaan tidak menemukan adanya racun maupun tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Sejumlah sampel organ turut diambil untuk pemeriksaan lanjutan sebagai bagian dari prosedur forensik.

Monitorindonesia.com telah berupaya mengonfirmasi hal ini kepada Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro pada Kamis (18/12/2025) pagi. Namun hingga tenggat waktu berita ini diterbitkan, Danang belum merespons.

Topik:

helmud-hontong wakil-bupati-sangihe meninggal-dunia pesawat-lion-air-jt-740 tambang-emas