Buronan Riza Chalid Kembali jadi Fokus Kasus Petral, Jejak Mafia Migas Terbuka

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 25 Desember 2025 4 jam yang lalu
Riza Chalid (Foto: Istimewa)
Riza Chalid (Foto: Istimewa)

Jakarat, MI - Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah memperdalam penyidikan kasus pengadaan minyak mentah oleh Pertamina Energy Trading Limited (Petral) yang diduga melibatkan pengusaha besar, Mohammad Riza Chalid, alias Riza Chalid.

Jampidsus Kejagung, Febrie Adriansyah, menegaskan bahwa penyidik masih menelusuri dugaan keterlibatan Riza, yang kini berstatus buronan, melalui anaknya Muhamad Kerry Adrianto Riza, tersangka kasus korupsi minyak Pertamina.

“Ada kaitan Riza Chalid, ada macem-macem lah, makanya di sini sudah ada anaknya. Oleh karena itu, Petral sedang diperdalam,” ujar Febrie di Kejagung, Rabu (24/12/2025).

Kejagung juga berkoordinasi dengan KPK, yang menangani kasus serupa, untuk memastikan seluruh jejak transaksi, kebijakan, dan aliran dana dapat diungkap secara menyeluruh. Febrie menambahkan bahwa fokus penyidikan tidak hanya pada kasus utama, tetapi juga pada hal-hal teknis yang sebelumnya luput dari perhatian.

Selain itu, penyidik baru-baru ini memeriksa Mantan Menteri ESDM, Sudirman Said, yang pernah membubarkan Petral dalam upaya memberantas mafia migas. Menurut Kapuspenkum Kejagung, Anang Supriatna, keterangan Sudirman diperlukan untuk memahami kebijakan tata kelola minyak yang direformasi pada 2008-2015.

“Beliau membubarkan Petral untuk memperbaiki tata kelola minyak, jadi tentu punya dasar yang penting bagi penyidikan,” jelas Anang.

Riza Chalid, lahir pada 1960, dikenal sebagai “The Gasoline Godfather” atau Saudagar Minyak, dan merupakan figur penting di sektor migas Indonesia. Ia memiliki sejumlah perusahaan besar, termasuk Global Energy Resources, Supreme Energy, Paramount Petroleum, Straits Oil, dan Cosmic Petroleum, yang sebagian berbasis di Singapura. Kiprah bisnisnya meluas ke transportasi udara melalui saham di AirAsia Indonesia, hingga pusat perbelanjaan SCBD dan fasilitas hiburan anak KidZania.

Jejak Riza Chalid di Petral juga terkait dengan anaknya, Kerry Adrianto, yang diduga menerima intervensi kebijakan dalam tata kelola minyak Pertamina, termasuk rencana kerja sama penyewaan terminal BBM di Merak. Kasus ini menambah catatan kelam Riza, yang sebelumnya sempat terseret dalam skandal “Papa Minta Saham” bersama eks Ketua DPR RI Setya Novanto dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoedin, pada 2015.

Dalam skandal itu, Riza diduga meminta 20 persen saham PT Freeport Indonesia untuk diserahkan ke Presiden dan Wakil Presiden sebagai kompensasi bila kontrak perusahaan diperpanjang. 

Kasus ini berakhir dengan pengunduran diri Setya Novanto dari jabatan Ketua DPR 2014-2019, namun dugaan intervensi politik dan konglomerasi tetap meninggalkan pertanyaan besar.

Kejagung menegaskan, meski Riza Chalid telah ditetapkan sebagai buronan dan tidak pernah memenuhi panggilan pemeriksaan, penyidik tetap melanjutkan proses dengan mendalami seluruh jaringan bisnis dan koneksi politik yang mungkin berperan dalam kasus Petral.

“Kami ingin melihat Petral secara keseluruhan, tidak hanya pada kasus utama tetapi juga seluruh dinamika di baliknya,” tambah Febrie.

Dengan semakin dalamnya penyidikan, publik menunggu apakah kasus ini akan menyingkap struktur mafia migas dan permainan politik tingkat tinggi, yang selama ini luput dari pengawasan hukum.

Topik:

Riza Chalid Petral Kejaksaan Agung KPK Mafia Migas Buronan Pertamina Korupsi Minyak Kerry Adrianto Sudirman Said Skandal Papa Minta Saham The Gasoline Godfather Tata Kelola Migas