BMKG: Ada Potensi Siklon Tropis saat Nataru 2026

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 9 Desember 2025 13 jam yang lalu
BMKG Ungkap Potensi Siklon Tropis saat Nataru 2026 (Foto: Ist)
BMKG Ungkap Potensi Siklon Tropis saat Nataru 2026 (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya potensi terbentuknya bibit siklon atau siklon tropis di wilayah selatan Indonesia selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026. Peringatan ini disampaikan sebagai bagian dari antisipasi terhadap peningkatan aktivitas cuaca ekstrem pada akhir tahun.

Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani memaparkan hal tersebut dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/12/2025). Menurutnya, sejumlah fenomena atmosfer akan aktif dan berpotensi memicu cuaca ekstrem di berbagai daerah.

"Ada beberapa fenomena atmosfer yang aktif, yaitu dimulai dari Monsun Asia, Madden Julian Oscillation (MJO), kemudian gelombang atmosfer, dan adanya potensi bibit siklon atau siklon tropis, terutama nanti dominannya di bagian selatan wilayah Indonesia, La Nina lemah, dan IOD (Indian Ocean Dipole) negatif," kata Teuku.

Teuku menjelaskan, fenomena atmosfer selama Nataru itu berpotensi meningkatkan intensitas curah hujan, khususnya pada pekan kedua Desember 2025 hingga pekan pertama Januari 2026. Aktivitas gelombang Rossby dan Kelvin disebutnya dapat memicu pertumbuhan awan hujan di wilayah Sumatra bagian selatan, Jawa, serta Papua.

"Serta MJO yang meningkatkan potensi hujan intensitas tinggi hingga sangat tinggi terutama Jawa, Kalimantan, dan sebagian Sulawesi, Papua," ujarnya.

BMKG juga memantau kemunculan bibit siklon di sekitar Indonesia selama periode Nataru melalui Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) BMKG. 

"Yang pertama 93W di Laut Filipina, dalam 3 sampai 4 hari ke depan ini cenderung melemah. Harapan kita agar tidak terlalu banyak memengaruhi kondisi cuaca di Indonesia," jelas Teuku.

"Selanjutnya di bagian selatan, ada bibit siklon 91S di Samudra Hindia Barat Sumatera. Sirkulasi siklonik ini juga terjadi di Barat Aceh dan juga di Barat Lampung, Kalimantan Barat, dan Laut Arafuru. Potensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan dan intensitas hujan di sekitar wilayah tersebut," tuturnya.

Topik:

bmkg nataru-2026 siklon-tropis cuaca