Irma Suryani: Bangun Juga Rumah Bagi Korban Banjir dan Longsor di Sumatera

Jakarta, MI - Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani meminta pemerintah untuk segera membangun rumah bagi korban yang terkena banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

"Pemerintah sudah seharusnya membangun rumah bagi mereka yang terkena banjir dan longsor. Walaupun rumah sangat sederhana," kata Irma kepada monitorindonesia.com, Jakarta, Kamis (11/12).

Selain itu, ia meminta Kementerian Kesehatan untuk segera memberikan dan mendata korban yang saat ini mulai terkena penyakit.

"Penyakit mulai terjadi pasca banjir dan longsor. Kemenkes dan dinas-dinas kesehatan harus segera tanggap dan memberikan pengobatan secara cepat," kata politisi Nasdem tersebut.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris mengatakan, sejak terjadi banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar, 15 rumah sakit tidak beroperasi.

"Jumlah rumah sakit, kalau saya tidak salah ingat, sudah lebih dari 15 rumah sakit yang tidak beroperasi di tiga provinsi yang terdampak banjir. Begitu juga jumlah yang terdampak ya, baik itu pengungsi dan lain sebagainya, jumlah juga semakin banyak," kata Charles, Bandung, Jumat (5/12). 

Selain adanya rumah sakit yang tidak beroperasi, dirinya juga mendapat laporan bahwa mulai timbulnya berbagai penyakit akibat banjir dan longsor.

"Dan kami juga sudah menerima laporan bahwa berbagai penyakit yang ditemukan seperti, yang banyak ya, diare, ISPA, leptospirosis," sebut politisi PDIP itu.

Oleh karena itu, ia meminta Kementerian Kesehatan untuk terus memonitor, terus dan mencari apa yang dibutuhkan sehingga pelayanan kesehatan tepat sasaran dan juga tetap bisa diberikan kepada yang membutuhkan.

"Termasuk juga inventori obat-obatan yang memang dibutuhkan di lapangan. Karena kami juga ingin menjaga agar masyarakat yang saat ini misalnya menjalani pelayanan kesehatan, menjalani pengobatan secara rutin, jangan sampai karena adanya bencana mereka akhirnya tidak mendapatkan pelayanan sehingga kondisinya bisa memburuk," kata Charles.