Hashim Tegas Bantah Isu Prabowo Kuasai Jutaan Hektare Lahan Sawit: Itu Tidak Benar
Jakarta, MI - Ketua Dewan Pembina Gerakan Kristiani Indonesia Raya (Gekira), Hashim Djojohadikusumo, dengan tegas membantah kabar yang menyebut Presiden Prabowo Subianto memiliki jutaan hektare kebun kelapa sawit di Sumatera maupun daerah lain di Indonesia.
Hashim menilai isu tersebut tidak memiliki dasar fakta dan merupakan fitnah yang sengaja disebarkan untuk mencemarkan nama baik kepala negara.
Pernyataan tegas itu disampaikan Hashim saat memberikan sambutan dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Gekira yang digelar di Nusantara Ballroom NT Tower, Jakarta.
Di hadapan kader dan tamu undangan, Hashim menegaskan bahwa kabar mengenai kepemilikan jutaan hektare kebun sawit oleh Presiden Prabowo sama sekali tidak benar.
“Tidak benar. Pak Prabowo tidak punya satu hektare pun lahan sawit, di Sumatera maupun di mana pun di Indonesia,” tegas Hashim, dikutip dari instagram @undercover.id, Senin (22/12/2025).
Hashim menilai, isu mengenai kepemilikan kebun sawit tersebut sengaja diembuskan oleh pihak-pihak tertentu dengan tujuan merusak citra Presiden Prabowo. Ia menyebut, kemunculan narasi itu tidak terlepas dari langkah pemerintah yang tengah gencar melakukan penertiban dan pembenahan di sektor sumber daya alam.
Ia mengatakan kebijakan pemerintah yang berfokus pada penataan tata kelola lahan, kehutanan, dan perkebunan berpotensi menimbulkan resistensi dari kelompok tertentu.
Dalam situasi seperti itulah, kata dia, muncul upaya membangun opini negatif terhadap Presiden Prabowo melalui isu kepemilikan lahan sawit.
“Ini bagian dari upaya merusak reputasi Presiden di tengah kebijakan strategis yang sedang dijalankan,” kata Hashim.
Ia menegaskan bahwa, Presiden Prabowo justru memiliki komitmen kuat untuk memperbaiki tata kelola sumber daya alam agar lebih adil dan berpihak kepada kepentingan nasional.
Karena itu, tuduhan mengenai kepemilikan jutaan hektare kebun kelapa sawit dinilainya bukan hanya tidak benar, tetapi juga berpotensi menyesatkan opini publik.
Dalam kesempatan yang sama, Hashim mengimbau seluruh kader Gekira serta masyarakat luas untuk tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi. Ia menekankan perlunya sikap kritis dan kehati-hatian dalam menyikapi berbagai isu, terutama yang menyangkut integritas pemimpin negara.
Penyebaran fitnah dan disinformasi, kata dia, dapat merusak iklim demokrasi serta mengganggu fokus pemerintah dalam menjalankan program-program strategis. Ia berharap masyarakat lebih bijak dalam menyaring informasi, terutama di era media sosial yang serba cepat.
Melalui bantahan yang disampaikannya, Hashim berharap polemik terkait isu kepemilikan kebun kelapa sawit dapat diluruskan sepenuhnya dan tidak lagi dimanfaatkan sebagai alat untuk menyerang pribadi Presiden Prabowo secara tidak bertanggung jawab.
Topik:
kebun-sawit presiden-prabowo hashim-djojohadikusumo