Danantara Suntik Krakatau Steel (KRAS) Rp4,93 Triliun

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 24 Desember 2025 3 jam yang lalu
Krakatau Steel (KRAS) (Foto: Dok MI)
Krakatau Steel (KRAS) (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Danantara Aset Management menyalurkan pinjaman sebesar Rp4,93 triliun ke Krakatau Steel (KRAS), yang diteken pada 19 Desember 2025. Pinjaman ini setara USD295 juta dan merupakan bentuk dukungan strategis kepada perusahaan baja pelat merah tersebut.

Suntikan dana ini terdiri dari dua bagian utama. Sebesar Rp4,18 triliun dialokasikan sebagai pinjaman dana kerja dengan tenor minimal 5 tahun, yang akan digunakan untuk pembelian bahan baku pabrik Hot Strip Mill (HSM), Cold Rolled Coil (CRM), serta mendukung pemenuhan bahan baku untuk pabrik pipa.

Sementara itu, Rp752,8 miliar diperuntukkan untuk program pengunduran diri sukarela melalui skema golden handshake, serta penyehatan dana pension Krakatau Steel melalui mekanisme Lump Sum Window dengan tenor minimal 6 tahun. 

Dana suntikan ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja guna menjaga keberlangsungan usaha. Perseroan, sebagai perusahaan bergerak bidang industri logam dasar besi dan baja, sangat bergantung pada operasional pabrik Hot Strip Mill (HSM). 

Meskipun telah melakukan berbagai upaya restrukturisasi pada 2019 dan 2024, operasional perusahaan hingga saat ini masih belum mencapai potensi maksimal.

Melihat kondisi dan kebutuhan perusahaan, dukungan pendanaan dari Danantara berupa pinjaman pemegang saham menjadi penting untuk mendukung kelangsungan, dan stabilitas kegiatan operasional. 

Dengan dukungan pendanaan itu, perseroan akan memiliki likuiditas lebih kuat, sehingga mampu menjalankan kegiatan operasional secara lebih optimal.

Kondisi ini berdampak langsung pada penurunan biaya produksi, dan meningkatkan daya saing produk. Perusahaan pun dapat mengoptimalkan volume produksi dan penjualan, yang pada akhirnya turut memperkuat kemandirian industri baja nasional sekaligus mengurangi ketergantungan industri hilir pada impor baja.

Selain itu, peningkatan penjualan perseroan turut mendukung pemenuhan ketentuan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada produk turunan baja yang digunakan dalam proyek-proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia, dan sejalan dengan program prioritas Pemerintah dalam percepatan hilirisasi industri.

Transaksi itu sangat dibutuhkan perseroan untuk mendukung pemulihan bisnis baja pasca-penyelesaian perbaikan HSM, dan menjaga keberlanjutan program restrukturisasi utang telah efektif pada Oktober 2025. Dukungan pendanaan itu, menjadi sangat krusial agar kegiatan operasional dapat berjalan secara optimal sesuai rencana. 

Selain itu, perusahaan dapat menekan ketergantungan pada pembiayaan dari pihak ketiga yang selama ini meningkatkan biaya bahan baku, sekaligus mencapai target efisiensi, menyehatkan dana pensiun Krakatau Steel, dan memenuhi kewajiban restrukturisasi.

Selain itu, perseroan dapat mengurangi ketergantungan terhadap pembiayaan dari pihak ketiga (third party financier) yang selama ini menambah beban biaya bahan baku, mencapai target efisiensi, penyehatan dana pensiun Krakatau Steel, dan pemenuhan kewajiban restrukturisasi. 

Topik:

krakatau-steel kras danantara