Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Masyarakat Bahaya Propaganda Komputasiomal Jelang Pemilu 2024

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 4 Juni 2022 09:40 WIB
Jakarta, MI - Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengingatkan masyarakat akan bahaya propaganda komputasional menjelang Pilpres 2024 . Untuk diketahui, propaganda komputasional tersebut dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi saat ini. Walaupun di satu sisi, kemajuan itu merupakan hal yang baik. Tetapi, di sisi lain juga dapat membawa dampak buruk bila tidak disikapi dengan bijak. Karena itu, Wapres meminta seluruh masyarakat termasuk para santri dan guru harus dapat memanfaatkan kemajuan ini dengan bijak, agar tidak terbawa arus disinformasi yang memicu perpecahan. “Bahayanya itu apa? Munculnya disinformasi, informasi yang tidak benar, munculnya hoax, munculnya fitnah. Sebab sekarang ini banyak akun-akun palsu yanng menggunakan platform-platform seperti Google, Facebook, itu muncul. Seperti sudah terjadi di Amerika Serikat (AS). Disebutnya apa ini? Propaganda komputasional,” jelasnya, dikutip pada Sabtu (4/6). Menurut Wapres, propaganda komputasional saat ini telah masuk ke dalam tatanan masyarakat sampai ke tingkat terkecil, yakni anak-anak. Karena itu, Wapres mengimbau agar hal ini dapat disikapi dengan baik oleh seluruh masyarakat. Antara lain, oleh para guru (tenaga pendidik) dan santri. “Sekarang sudah masuk kemana-mana. Masuk ke dapur, masuk ke kamar anak-anak kita, membuat keraguan, dan juga membuat perpecahan-perpecahan,” tuturnya. “Yang harus kita cegah, jangan sampai nanti (kemajuan teknologi informasi, red) digunakan untuk membuat, merusak, memengaruhi pikiran masyarakat dalam rangka penyesatan,” pungkasnya. [LA]

Topik:

pemilu 2024

Berita Sebelumnya

Jika Ganjar Pranowo Tak Capres, Suara Pemilih Jokowi ke Siapa?

Berita Selanjutnya

Tertahan di Baleg DPR, Revisi UU LLAJ Belum Juga Dibahas

Berita Terkait

Opini
Anthony Budiawan, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) (Foto: Dok MI/Aswan)

Pemilu Dipisah: Koreksi Pelaksanaan 2024 yang Tak Optimal

2 Juli 2025 23:11 WIB