11 Daerah di Aceh Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 26 Desember 2025 3 jam yang lalu
Kepala BNPB Suharyanto  (Foto: Dok MI)
Kepala BNPB Suharyanto (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sebagian besar wilayah terdampak bencana di Provinsi Aceh masih berada dalam kondisi darurat. Dari total 18 kabupaten dan kota terdampak, sebanyak 11 daerah memutuskan memperpanjang status tanggap darurat guna mengoptimalkan penanganan bencana.

Kepala BNPB Suharyanto menjelaskan, perpanjangan status tersebut dilakukan hingga sepekan ke depan.

"Sebanyak 11 dari 18 kabupaten dan kota terdampak bencana di Aceh memperpanjang status tanggap darurat. Sedangkan tujuh kabupaten kota lainnya kini sudah beralih dari transisi darurat ke pemulihan," ujar Suharyanto di Banda Aceh, dkutip Kamis (25/12/2025).

Adapun 11 kabupaten kota yang memperpanjang status tanggap darurat yakni Kabupaten Pidie, Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Bireuen, Kabupaten Aceh Tengah, dan Kabupaten Gayo Lues.

Lalu, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Nagan Raya, dan Kota Lhokseumawe.

Dari 11 daerah yang memperpanjang status tersebut, tujuh kabupaten dinyatakan masuk kategori parah terdampak bencana banjir.

"Kabupaten yang parah tersebut yakni Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Bireuen, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Aceh Tengah, dan Kabupaten Gayo Lues," tutur Suharyanto.

Adapun daerah yang telah memasuki fase transisi dari tanggap darurat ke pemulihan meliputi Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh Selatan, Aceh Barat, Aceh Besar, Aceh Singkil, serta Kota Subulussalam dan Kota Langsa.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Aceh, M Nasir, mengungkapkan bahwa dampak bencana menjangkau 3.978 desa yang tersebar di 225 kecamatan pada 18 kabupaten dan kota di seluruh Aceh.

"Kebutuhan mendesak korban bencana saat ini sudah beralih kepada nonpangan seperti tenda pengungsian, tandon dan air bersih, lampu emergensi, bahan medis, peralatan dapur, dan lainnya," ujarnya.

M Nasir menyampaikan, selama masa tanggap darurat total bantuan logistik yang telah disalurkan mencapai 1.251,6 ton dari keseluruhan 1.478,8 ton bantuan yang diterima, mencakup kebutuhan pangan maupun nonpangan.

"Dengan adanya kabupaten kota yang sudah memasuki masa transisi, maka pemulihan segera dilakukan. Untuk tahap awal, kami mendorong perbaikan rumah rusak ringan dan sedang guna mengurangi angka pengungsian," tuturnya.

Topik:

bnpb bencana-aceh status-darurat banjir-aceh