Mesin Pengolah Lahan Terkini Siap Dongkrak Kualitas Tembakau Selopuro
Blitar, MI – Petani tembakau di Kabupaten Blitar bersiap untuk menyongsong era baru pertanian modern. Pemerintah Kabupaten Blitar, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), dalam tahap akhir memfinalisasi penyaluran bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan).
Alat bantu berupa hand tractor dan cultivator ini diyakini mampu menjadi solusi efisiensi dan menjadi tulang punggung peningkatan kualitas tembakau lokal yang tengah dilirik kembali oleh industri nasional.
Bantuan yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun Anggaran 2025 ini direncanakan akan didistribusikan langsung ke kelompok-kelompok tani sentra produksi pada bulan Desember 2025. Lokasi prioritas meliputi Kecamatan Selopuro dan Talun.
“Untuk saat ini masih proses pengadaan, dan ini menjadi satu-satunya kegiatan DBHCHT fisik yang belum terealisasi. Namun, penyalurannya insyaallah dipastikan dilakukan akhir tahun ini,” jelas Plt. Kepala Bidang Sarana Perkebunan DKPP Kabupaten Blitar, Siswoyo Adi Prasetyo, kepada media pada Jum'at (5/12).
Siswoyo menekankan bahwa program ini bukan sekadar pemberian bantuan, melainkan strategi jangka panjang untuk melakukan transformasi di level petani. Modernisasi alat ini diharapkan dapat menjawab tantangan klasik petani, yaitu ketergantungan pada cuaca dan tingginya biaya tenaga kerja manual.
Pengolahan lahan yang lebih cepat dan presisi dengan mesin diyakini akan berpengaruh langsung pada kualitas daun tembakau.
“Harapannya, dengan adanya bantuan ini proses budidaya bisa lebih maksimal. Mulai dari persiapan lahan yang cepat, penanaman yang tepat waktu, hingga pascapanen. Efisiensi ini otomatis akan menekan biaya produksi,” paparnya.
Langkah ini juga dinilai tepat momentumnya. Ia mengungkapkan bahwa varietas tembakau khas Selopuro saat ini sedang naik daun dan mendapat perhatian dari pabrikan rokok nasional karena karakter daun dan aromanya yang kuat. Untuk mempertahankan daya saing, konsistensi kualitas menjadi kunci utama.
“Banyak produsen yang menaruh perhatian kembali pada tembakau khas Blitar, terutama varietas Selopuro. Karena itu, kualitasnya harus terus kita perbaiki,” tegasnya.
Di balik penyaluran alat, DKPP juga menyiapkan program pembinaan berkelanjutan untuk memastikan petani mampu mengoperasikan dan merawat teknologi baru tersebut. Visi besar dari program ini adalah mengubah mindset bertani dari tradisional menuju pertanian terukur yang berstandar industri.
“Kami ingin petani tembakau di Blitar naik kelas, bekerja dengan standar yang jelas dan hasil yang terukur. Intinya adalah meningkatkan perekonomian petani,” pungkasnya.
Dengan sinergi dukungan teknologi, pasar yang terbuka, dan potensi varietas unggulan, DKPP meyakini kesejahteraan petani tembakau Blitar akan menanjak. Penyaluran alsintan di penghujung tahun ini diharapkan menjadi tonggak awal menuju transformasi pertanian tembakau yang lebih maju dan sejahtera.(JK/ADV)
Topik:
Pemkab Blitar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian DBHCHT Petani Tembakau BlitarBerita Sebelumnya
Menyoal Kesiapan Pemprov Malut di Tengah Janji Subsidi Nataru
Berita Terkait
Pacu Transformasi Layanan Kesehatan di Blitar Selatan, 4 Faskes Dikebut Rampung Akhir Tahun
4 jam yang lalu
RSUD dr. Iskak Klarifikasi Soal Pasien Kritis Dipulangkan dan Tegaskan Komitmen Layanan Bermutu
27 November 2025 21:58 WIB
Strategi Blitar Optimalkan DBHCHT: Fokus ke Pelatihan SDM dan Manajemen
27 November 2025 20:32 WIB