Ekonom Prediksi Awal Pekan Rupiah Cendrung Melemah
Jakarta, MI - Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede memprediksi rupiah akan cenderung melemah pada awal pekan.
Hal ini diakibatkan tekanan pergerakan yield US treasury.
Pasalnya, para investor menunggu arah dan sinyal dari pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan berlangsung pada 31 Oktober-1 November 2023.
"Rupiah berpotensi melemah terbatas, yang didorong oleh ekspektasi kenaikan data ketenagakerjaan AS, ADP Employment Change," kata Josua, Sabtu (28/10).
Sebelumnya, Josua menilai pelemahan rupiah disebabkan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, sehingga mendorong kenaikan harga minyak.
"Tensi ini juga dipicu oleh penyerangan tentara AS ke fasilitas di Syria Timur, yang diduga digunakan oleh salah satu tentara Iran dan afiliasinya," tukas Josua.
Sebagaimana diketahui, bahwa nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.938 per dolar AS pada Jumat (27/10) sore.
Mata uang Garuda melemah 19 poin atau minus 0,12 persen dari perdagangan sebelumnya.
Senada, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah melemah ke posisi Rp15.941 per dolar AS pada perdagangan. (Han)
Topik:
rupiah rupiah-melemah bank-permata bank-indonesiaBerita Sebelumnya
Harga Emas Antam Alami Lonjakan Drastis
Berita Selanjutnya
Minyak Dunia Alami Lonjakan, Harga BBM Mau Naik Lagi
Berita Terkait
Pertumbuhan Uang Primer Melambat, November 2025 Tercatat Rp2.136 T
5 Desember 2025 14:49 WIB
Purbaya Pastikan Independensi BI Tetap Terjaga Meski UU PPSK Direvisi
3 Desember 2025 19:43 WIB
DPR Siapkan Revisi UU PPSK, Peran BI Bakal Diubah Seperti saat Orde Baru
3 Desember 2025 18:01 WIB